REFLEKSI HARI PAHLAWAN
Berilah aku 1000 orang tua niscaya aku akan mencabut gunung semeru
dan akarnya, dan berilah aku 1 pemuda niscaya aku akan merubah dunia
(ir
soekarno)
Tepat pada 10 November 69 tahun yang lalu, tentara Inggris
melancarkan serangan besar-besaran dan dasyat sekali, dengan mengarahkan
sekitar 30.000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah kapal perang.
Dan ketika itu kota Surabaya dihujani bom dan tembakan membabi buta
dimana-mana korba-korban tergeletak disudut-sudut kota Surabaya, mereka terluka
dan banyak pula yang meninggal. Meskipun banyak korban yang meninggal tapi para
pejuang bangsa tidak patah semangat dalam peperangan itu. Perlawanan rakyat
pada awalnya spontan dan tidak teratur dan tidak ada yang mengordinir, tapi
hari demi hari perlawanan itu semakin teratur dan terkordinir. Dan pertempuran
ini memakan waktu sampai sebulan sebelum seluruh kota Surabaya jatuh ditanggan
Inggris.
Peristiwa itu bukan hanya dilakukan oeh para pejuang Surabaya dan
penduduk Surabaya tapi juga semua rakyat Indonesia, mereka memertahankan
Indonesia dari tangan para penjajah dan megusirnya, dan pada peristiwa itu
banyak para pejuang dan rakyat yang gugur, dan hari itu dikenal dengan HARI
PAHLAWAN.
Setiap tanggal 10 November kita selalu memperingatinya dengan
upacara dan mengibarkan bendera merah putih itu adalah bentuk penghormatan dan
mengenang jasa para pahlawan kita yang telah gugur mendahului kita, mereka
lebih dahulu meninggalkan kita dan memperjuangkan negara Indonesia, tapi kita
sebagai bangsa Indonesia mereflesikan hari pahlawan bukan hanya dengan
mengibarkan bendera dan upacara tapi ada satu hal yang kita lupa yaitu mengubah
bangsa ini jadi lebih baik bukan hanya negaranya tapi moral bangsa ini juga
harus dirubah. Kita sebagai seorang mahasiswa kaum yang berintelektual kita
harus menjadi bagia dari pembangunan bangsa ini kedepan, hal yang sinifikan
yang kita perbuat dalam arus global ini adalah memakmukan bangsa Indonesia ini.
Tengoklah kebelakang masih banyak anak-anak yang belum sekolah,
kemiskinan masih merajalela, pengangguran dimana-mana, korupsi masih menjamur
di Indonesia, hal konkrit inilah yang menjadi tanggung jawab kita bersama.
Bangsa Indonesia membutuhkan pahlawan-pahlawan yang baru untuk mewujudkan
Indonesia yang demokratis secara politik, adil secara sosial, sejahtera secara
ekonomi dan partisipatif secara budaya.
Pengalaman-pengalaman besar harus dijemput bukan hanya analisa tapi
juga karya-karya penting untuk menggugah kesadaran yang telah terlelap lama.
Didunia pemikiran kita bukan hanya membutuhkan gagasan-gagasan baru melainkan
alat baca yang berpihak atas rakyat yang tertindas.
Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi
kemerdekaan dituntut untuk menjadi pahlawan. Bukanah arti pahlawan itu adalah
orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanan dalam membela kebenaran
tapi pahlawan adalah orang yang bisa merubah dunia lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar