Rabu, 24 Juni 2015

KRITIKAN TENTANG PENDIDIKAN DI INDONESIA


KRITIKAN TENTANG PENDIDIKAN DI INDONESIA
Memang di Indonesia banyak sekolahan-sekolahan dan universitas atau tempat untu menunutut ilmu tapi kita lihat lagi masih banyak anak-anak yang belum mendapat pendidikan dan faktor-faktor itu di sebabkan oleh:
Pertama, masih tingginya angka putus sekolah di Indonesia karena masalah ekonomi., orangtua tidak bisa membiayai, sedangkan si anak terpaksa bekerja. Putus sekolah juga dipicu jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal, kekerasan seksual, dan kriminalitas. Solusinya, mementingkan sosialisasi kepada orangtua. Pembenahan sistem Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga dapat menjadi solusi tambahan. "Sebagai sesama siswa, kami bisa menjadi relawan untuk membantu agar mereka yang putus sekolah tetap menerima pelajaran. Salah satunya dengan membentuk forum membantu anak-anak putus sekolah," imbuhnya.
Kedua, pembangunan sekolah masih tidak merata karena sulitnya akses mencapai suatu daerah.
Ketiga, lingkungan sekolah yang masih tidak aman. Salah satunya disebabkan oleh pengaruh teman sebaya dan contoh buruk dari guru seperti merokok di lingkungan sekolah.
Keempat, tingkat kehadiran guru rendah. Menurut mereka, rendahnya tingkat kehadiran guru disebabkan faktor minat dan suasana kelas yang tidak kondusif.
dan terutama di daerah terpencil, perlu biaya banyak untuk pulang pergi ke sekolah. Terkadang penguasaan materinya juga rendah sehingga siswa tidak mendapat ilmu yang baik.
“saya harap kompetensi guru terus ditingkatkan dan tidak hanya diapresiasi tapi juga diberi sanksi jika mereka tidak melaksanakan tugasnya dengan baik,"
Kemudian yang kelima, masih adanya diskriminasi terhadap anak berkebutuhan khusus. Di antara faktor penyebabnya adalah sekolah umum enggan menerima ABK, orangtua kurang bisa menerima kondisi anaknya, kompetensi guru untuk mengajar ABK juga kurang, serta masih mahal dan langkanya fasilitas yang dibutuhkan.

0 komentar:

Posting Komentar