KRITIKAN TENTANG PENDIDIKAN DI
INDONESIA
Memang di Indonesia banyak
sekolahan-sekolahan dan universitas atau tempat untu menunutut ilmu tapi kita
lihat lagi masih banyak anak-anak yang belum mendapat pendidikan dan
faktor-faktor itu di sebabkan oleh:
Pertama, masih tingginya angka
putus sekolah di Indonesia karena masalah ekonomi., orangtua tidak bisa
membiayai, sedangkan si anak terpaksa bekerja. Putus sekolah juga dipicu jarak
sekolah yang jauh dari tempat tinggal, kekerasan seksual, dan kriminalitas. Solusinya,
mementingkan sosialisasi kepada orangtua. Pembenahan sistem Bantuan Siswa
Miskin (BSM) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga dapat menjadi solusi
tambahan. "Sebagai sesama siswa, kami bisa menjadi relawan untuk membantu
agar mereka yang putus sekolah tetap menerima pelajaran. Salah satunya dengan
membentuk forum membantu anak-anak putus sekolah," imbuhnya.
Kedua, pembangunan sekolah
masih tidak merata karena sulitnya akses mencapai suatu daerah.
Ketiga, lingkungan sekolah
yang masih tidak aman. Salah satunya disebabkan oleh pengaruh teman sebaya dan
contoh buruk dari guru seperti merokok di lingkungan sekolah.
Keempat, tingkat kehadiran
guru rendah. Menurut mereka, rendahnya tingkat kehadiran guru disebabkan faktor
minat dan suasana kelas yang tidak kondusif.
dan terutama di daerah terpencil, perlu biaya
banyak untuk pulang pergi ke sekolah. Terkadang penguasaan materinya juga
rendah sehingga siswa tidak mendapat ilmu yang baik.
“saya harap kompetensi guru terus ditingkatkan
dan tidak hanya diapresiasi tapi juga diberi sanksi jika mereka tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik,"
Kemudian yang kelima, masih adanya diskriminasi
terhadap anak berkebutuhan khusus. Di antara faktor penyebabnya adalah sekolah
umum enggan menerima ABK, orangtua kurang bisa menerima kondisi anaknya,
kompetensi guru untuk mengajar ABK juga kurang, serta masih mahal dan langkanya
fasilitas yang dibutuhkan.
0 komentar:
Posting Komentar